Jimly School Surabaya Sukses Gelar Virtual Mediator Training Batch 24
Post At : 18 Aug 2021 | On Category : Jimly Today
Surabaya - Jimly School Law
and Goverment Surabaya (Jimly School Surabaya) sukses menggelar Pelatihan
Mediator Batch 24 yang berlangsung selama 6 hari, terhitung pada tanggal 6-8
Agustus dan 13-15 Agustus 2021 serta kemudian ditutup dengan ujian tulis dan
roleplay pada tanggal 15 Agustus 2021.
Pelatihan Mediator Batch 24
yang digelar oleh Jimly School Surabaya dilakukan secara Virtual dan diikuti
oleh 24 peserta dari berbagai latar belakang profesi. Dalam pelatihan kali
ini, terdapat kebanggaan tersendiri yang dirasakan Jimly School Surabaya, yakni
salah satu pesertanya adalah Prof. Dr. Rahmi Jened, S.H., M.H. (Prof Rahmi) Guru
Besar bidang Hak Kekayaan Intelektual Fakultas Hukum Universitas Airlangga dan
sekaligus seorang Mediator Hak Kekayaan Intelektual.
Tujuan dari pelatihan ini dimaksudkan untuk membentuk calon mediator bersertifikat
non-hakim yang professional dan mampu memfasilitasi penyelesaian sengketa
melalui mediasi yang mementingkan perdamaian, tanpa melukai namun tetap
memberikan keadilan.
Direktur Jimly School
Surabaya, Dr. Hesti Armiwulan, S.H., M.Hum (Ibu Hesti), mengatakan bahwa
penyelesaian sengketa itu tidak harus diselesaikan melalui pengadilan, tetapi
dapat diselesaikan diluar pengadilan salah satunya dengan mediasi.
“penyelesaian sengketa itu
tak harus dilakukan melalui pengadilan, tapi bisa dilakukan diluar pengadilan,
salah satunya dengan cara mediasi yang bertujuan untuk membahagiakan semua
pihak tanpa ada rasa dendam”, terang Ibu Hesti.
Selanjutnya, ibu hesti
memberikan apresiasi kepada Prof Rahmi, walaupun beliau seorang guru besar,
namun Prof Rahmi tetap antusias dan sungguh-sungguh dalam mengikuti pelatihan.
Sehingga secara tidak langsung telah memberikan teladan yang baik bagi kita
semua.
“Perlu memberikan apresiasi
kepada Prof Rahmi, karena beliau telah memberikan teladan. Walaupun Guru Besar,
namun beliau sangat semangat dan sungguh-sungguh dalam mengkuti pelatihan
Mediator Batch 24,” terang Ibu Hesti.
Kemudian Perwakilan
peserta pelatihan, dr. Kumoro Adiatmo (dr. Kumoro), mengatakan bahwa saat
hari pertama mengikuti pelatihan meditor, ada rasa bingung mengingat sangat
awam sekali terkait dengan mediator. Namun, setelah beberapa hari mengikuti
pelatihan dengan narasumber dan fasilitator yang sangat luar biasa, ternyata
pelatihan mediator ini sangat dibutuhkan dalam kegiatan sehari-hari, khususnya
pada kegiatan di Rumah Sakit.
“Awalnya saya merasa bingung,
namun karena Pengajar sangat hebat dan luar biasa dalam membawakan materi dan
simulasi. Maka, kemudian saya mulai paham dan mengerti akan pentingnya mediasi apabila
dapat diterapkan di kehidupan sehari hari”, terang dr. Kumoro.
Jimly School Surabaya mengucapkan
terima kasih banyak kepada peserta atas atensinya dalam Pelatihan Mediator
Batch 24. Peserta yang dinyatakan lolos, akan mendapat sertifikat Mediator. Semoga
dapat berjumpa kembali dalam Certified Mediator and Conciliator (CMC).
Salam Mediasi.